Industri Kendaraan Listrik Tumbuh Pesat, 58 Merek Sudah Produksi di RI

Tia Dwitiani Komalasari
1 Desember 2023, 11:29
Dua pengunjung mengamati sepeda motor listrik yang dipamerkan pada Inabuyer EV Expo 2023 di Smesco Exhibition Hall, Pancoran, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Pameran yang diikuti 33 merek tersebut bertujuan untuk mengupayakan percepatan subsidi bahan bakar da
ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus/wpa/Spt.
Dua pengunjung mengamati sepeda motor listrik yang dipamerkan pada Inabuyer EV Expo 2023 di Smesco Exhibition Hall, Pancoran, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Pameran yang diikuti 33 merek tersebut bertujuan untuk mengupayakan percepatan subsidi bahan bakar dan fasilitas B2B Matching untuk pemerintah pusat dan daerah melalui pengadaan kendaraan listrik.

Industri kendaraan listrik tumbuh signifikan dalam setahun terakhir. Pemerintah mencatat sudah ada 58 merek yang memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sejumlah merek kendaraan listrik tersebut bahkan ada yang sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 60 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari aturan TKDN sebesar 40 persen.

Teten optimistis jika jumlah merek kendaraan listrik yang produksi di Indonesia akan makin tumbuh. Pasalnya, kendaraan listrik kini diminati baik oleh perorangan maupun lembaga pemerintah dan swasta. 

"Kami mendukung lingkungan yang lebih baik. Ini akan memunculkan lebih banyak lagi pelaku UMKM yang memproduksi kebutuhan sparepart-nya dengan konsep rantai pasok," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (11/12). 

Dia mengatakan industri kendaraan listrik atau electric vehicle di Indonesia mampu menciptakan ekonomi baru dan peluang besar bagi UMKM dalam menciptakan lapangan kerja yang inovatif. Pasalnya selama ini, sebanyak 97 persen lapangan kerja disediakan oleh sektor mikro informal.

"EV menjadi ekonomi baru setelah industri kelapa sawit yang diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi nasional," kata Teten.

Dia berharap, semakin banyak pelaku UMKM di sektor otomotif dapat masuk ke dalam ekosistem EV sebagai penyedia suku cadang, distributor, dealer, penyedia layanan pengisian daya, bengkel konversi kendaraan listrik, dan berbagai turunan usaha lainnya. Hal ini bukan semata untuk memberikan keberlanjutan usahanya, tapi juga mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik yang lebih inklusif.

Teten meyakini bahwa industri kendaraan listrik akan mengubah struktur industri otomotif dunia. Apalagi Indonesia memiliki market yang besar.

"Bahkan bukan tidak mungkin, nantinya pedagang ice cream, pedagang bakso dan sate tak lagi pakai gerobak, tapi pakai motor listrik," kata Teten.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...